MOROWALI, Sulawesi Tengah - Ketua KPU Morowali mengalami penculikan saat hendak pulang kerumahnya yang dilakukan oleh sekelompok pelaku teror terkait pelaksanaan Pilkada 2024.
Baca juga:
Iwan Fals: Perubahan Bukan Pergantian
|
Bukan hanya itu, terjadi ledakan bom yang sangat keras membuat panik masyarakat. Bom itu, terpaksa diledakkan oleh tim Gegana anti teror karena jenis bom tersebut tak bisa di angkat atau dipindahkan yang di pasang oleh pihak tak bertanggung jawab.
Hal ini terjadi dalam simulasi pengamanan Pilkada 2024 yang dilaksanakan oleh Polres Morowali bersama KPU Morowali dan Bawaslu Morowali di lapangan Alun-alun Rujab Bupati Morowali, Desa Matansala, Kecamatan Bungku Tengah, Kabupaten Morowali, Kamis (22/08/2024).
Baca juga:
Penyusunan RDTR Dorong Pertumbuhan Investasi
|
Dalam simulasi itu, di awali dengan pengaturan lalu lintas di jalanan untuk lancarnya aktivitas sehari-hari warga ditengah situasi memasuki tahapan Pilkada, pihak kepolisian Polres Morowali terus memberikan rasa aman kepada masyarakat.
Kemudian berlanjut pengawalan pengamanan pendistribusian logistik Pilkada, namun dalam perjalanan mengalami gangguan karena pohon tumbang. Mengatasi hal itu diterjunkan dari BPBD Morowali dengan menggunakan sensor memindahkan pohon sehingga proses distribusi logistik dilanjutkan dan berjalan lancar.
Setelah itu dilanjutkan tahapan kampanye calon Bupati yang di ikuti kurang lebih 4000 massa pendukung calon Bupati tersebut, dimana dalam kampanye itu calon Bupati sempat mengalami ancaman namun dengan gerak cepat pelaku segera di amankan aparat Polres Morowali.
Seusai tahapan kampanye, proses memasuki masa tenang, ada hoax beredar meresahkan masyarakat, gabungan TNI-Polri diterjunkan untuk menghimbau masyarakat agar tdk terpancing dengn berita hoax yang beredar dan akhirnya dapat di redam.
Selain itu dalam masa tenang ada terdapat baliho calon yang belum sempat diturunkan pihak berwenang di Desa Bahoruru, dilakukan pengerusakan oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab dan pelaku pengerusakan dapat di amankan tim aparat Polres Morowali.
Setelah itu, masuk tahapan pemungutan Suara, dimana petugas TPS dan petugas keamanan memasuki TPS yang ada di Desa Bahoruru dan kotak suara diturunkan petugas untuk persiapan pencoblosan dilakukan.
Namun setengah pencoblosan berjalan terjadi keributan dengan petugas PPS karena ada oknum masyarakat memaksa diri untuk mencoblos meski tidak terdaftar dalam DPT, oknum tersebut langsung di amankan aparat kepolisian dan proses pemungutan suara dilanjutkan dan selesai tepat waktu.
Usai proses pencoblosan, kotak suara di bawa menuju PPK, dalam perjalanan kotak suara di hadang oleh 2 oknum tak bertanggung jawab dan dengan gerak cepat langsung diamankan oleh petugas Gakum.
Selanjutnya, masuk pada tahapan penetapan pemenang calon Bupati. Dalam penetapan ini terjadi unjuk rasa dari salah satu calon yang kalah Pilkada dan melakukan unjuk rasa di depan kantor KPU Morowali serta terjadi pembakaran rumah warga.
Atas hal itu dari aparat petugas keamanan melakukan pengamanan terhadap eskalasi keributan yang semakin beringas, sehingga polres Morowali meminta Polda Sulteng untuk menambah aparat keamanan dan diterjunkan dari SatBrimob Polda Sulteng.
Dalam simulasi itu, aparat keamanan berhasil memukul mundur pengunjukrasa termasuk mengamankan pelaku pembakaran rumah warga dan situasi maupun kondisi kembali kondusif.
Begitupun terhadap Ketua KPU Morowali yang di culik berhasil dibebaskan oleh Satgas anti teror yang diterjunkan mengatasi situasi menegangkan itu dan pelaku aksi teror tersebut berhasil di amankan oleh aparat keamanan.
Usai kegiatan, KARO OPS Polda Sulteng Kombes pol Giuseppe Rheinhard Gultom, S.Sos., S.I.K., M.Han, yang diwawancarai sejumlah wartawan menerangkan bahwa simulasi dilakukan bertujuan untuk memastikan kesiapan seluruh elemen pengamanan dalam menghadapi potensi gangguan keamanan selama rangkaian proses Pilkada 2024.
"Kesiapan ini sangat penting untuk menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat agar tetap kondusif selama pelaksanaan Pilkada berlangsung di Kabupaten Morowali dan kita berharap proses Pilkada ini berlangsung dengan aman dan kondusif, " ujar perwira polisi tiga bunga melati dipundaknya itu yang turut didampingi Kapolres Morowali AKBP Suprianto.
Disampaikan Kombes Pol Giuseppe Rheinhard Gultom bahwa Polda Sulteng Polres Morowali menyiapkan sebanyak 600 personel dan dibantu dari aparat TNI dalam hal ini satuan Kodim 1311/ Morowali dalam pengamanan Pilkada Morowali.
“Ada sebanyak 600 personel kita persiapkan yang dibantu Kodim 1311/Morowali dalam pengamanan Pilkada Morowali, jika nantinya masih dibutuhkan kita siap tambah personil, " tutur Giuseppe Rheinhard Gultom.
Dalam simulasi tersebut, Selain dihadiri KARO OPS Polda Sulteng Kombes pol Giuseppe Rheinhard Gultom, S.Sos., S.I.K., M.Han dan Kapolres Morowali AKBP Suprianto SIK, MH, juga turut dihadiri KPU Morowali dan Ketua Bawaslu Morowali Aliamin, Kaban Kesbangpol Morowali Drs Bambang Soerodjo serta sejumlah OPD terkait.
(PATAR JS)